Nama : Wahyu Kristiani
Kelas : 3EB08
NPM :21207146
TUGAS RISET AKUNTANSI 2
ABSRAK
“KEPUASAN NASABAH AKAN LAYANAN KUPEDES PADA BANK RAKYAT INDONESIA UNIT SE-KABUPATEN BANJARNEGARA”
Keberhasilan transformasi BRI terletak pada beberapa inovasi penting. Dengan melihat potensi Kabubaten Banjarnegara yang mayoritas penduduknya bermatapencaharian sebagai petani, maka langkah-langkah inovasi tersebut dilaksanakan oleh BRI kantor cabang Banjarnegara, khususnya terhadap program KUPEDES. Ketidakmampuan memanfaatkan potensi ini, tentunya akan menjadi peluang bagi bank maupun lembaga keuangan lainnya. Tujuan dari penelitian ini untuk menguji perbedaan antara persepsi dan harapan nasabah akan program KUPEDES BRI kantor unit Kabupaten Banjarnegara. Instrumen penelitian adalah kuisioner. Dari populasi sebanyak 147.691 nasabah, diambil sampel sebanyak 230. Hasil yang diperoleh secara umum dapat dikatakan bahwa tingkat kesesuaian antara persepsi dan harapan tinggi.
“ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN BANK DEVISA DAN BANK NONDEVISA DI INDONESIA.”
Upaya pemerintah untuk menggairahkan kehidupan sector keuangan umumnya dan industry perbankan khususnya telah dimulai pada tahun 1988 melalui paket kebijakan 27 Oktober 1988, tentang deregulasi perbankan. Kebijakan ini mencakup bidang keuangan, perbankan, maupun bidang moneter. Dengan berkembangnya usaha perbankan sebagai dampak adanya paket kebijakan tanggal 27 Oktober 1988 tersebut tidak otomatis mendorong terwujudnya industry perbankan yang kuat. Terbukti dengan banyaknya bank yang mengalami kebangkrutan pada saat terjadinya krisis ekonomi tahun 1997-1998 yang lalu. Katerpurukan sector perbankan sebagai dampak krisis keuangan tersebut secara langsung mempengaru peranan bank sebagai lembaga intermediasi. Untuk mengembalikan tingkat kepercayaan masyarakat dan peranan bank sebagai lembaga intermediasi, maka diperlukan bank dengan kinerja yang sehat sehingga proses intermediasi dapat berjalan lancar sehingga tingkat kepercayaan masyarakat pulih kembali. Kinerja bank pada industri perbankan dapat diukur berdasarkan rasio-rasio laporan keuangan. Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui tingkat pengaruh kinerja keuangan antara bank devisa dengan bank nondevisa terhadap tingkat kecukupan modalnya. Data yang dijadikan acuan merupak data sekunder yang dianalisis dengan menggunakan variabel Pengembalian Asset (PA), Pengendalian Ekuitas (PE), Rasio Pinjaman Terhadap Deposito (RPTD), serta Rasio Kecukupan Modal (RKM). Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja bank devisa dan nondevisa, sama seperti penelitian-penelitian sebelumya.